Sabtu, 31 Agustus 2013

3R (Reduce, Reuse, Recycle)

Terhadap permasalahan sampah, Pemerintah telah melakukan berbagai upaya untuk mengatasinya. Salah satunya dengan dikeluarknannya sebuah kebijakan nasional pembangunan di bidang persampahan yang diwujudkan dalam sebuah produk hukum berupa Permen PU No. 21/PRT/M/2006. Ada beberapa tujuan yang hendak dicapai dari kebijakan ini. Salah satu dari tujuan kebijakan ini adalah Pengurangan Volume Sampah Melalui Program 3R Sebesar 20% Pada Tahun 2010.
1.      Pengertian 3R
3R merupakan prinsip utama dalam pengelolaan sampah berwawasan lingkungan   ( environmental friendly ). 3R yaitu Reduce,Reuse,dan Recycle atau dikenal 3M ( mengurangi, memakai kembali, dan mendaur ulang ). Program ini mulai dilakukan tahun 2007-2008.
Program 3R sebenarnya sangat sederhana, program ini dapat dilakukan oleh siapa saja, di mana saja, dan kapan saja, serta tidak membutuhkan biaya yang besar. Namun, dari 3R yang sangat sederhana ini dapat memberikan dampak yang signifikan bagi penanganan sampah yang sering menjadi permasalahan di sekitar kita.
a.  Reduce ( mengurangi )
Mari kita kurangi sampah dengan mengurangi pemakaian barang atau benda yang tidak terlalu kita butuhkan.
Contoh kegiatan reduce sehari-hari:
1)     Memilih produk dengan kemasan yang dapat didaur ulang.
2)     Hindari memakai dan membeli produk yang menghasilkan sampah dalam jumlah besar.
3)     Menggunakan produk yang dapat diisi ulang ( refill ). Misalnya alat tulis yang bisa diisi ulang kembali.
4)     Memaksimumkan penggunaan alat-alat penyimpan elektronik yang dapat dihapus dan ditulis kembali.
5)     Mengurangi penggunaan bahan sekali pakai.
6)     Menggunakan kedua sisi kertas untuk penulisan dan fotokopi.
7)     Menghindari membeli dan memakai barang-barang yang kurang diperlukan.
8)     Mengurangi pemakaian kantong plastik. Biasanya kantong plastik dipakai sekali lalu dibuang. Padahal, plastik adalah sampah yang perlu ratusan tahun (200-300 tahun) untuk terurai kembali. Karena itu, pakailah tas kain yang awet dan bisa dipakai berulang-ulang
9)     Mengurangi membeli makanan atau minuman yang dibungkus. Lebih baik membawa tempat atau wadah sendiri untuk mengemasnya.

b.  Reuse ( menggunakan kembali )
Contoh kegiatan reuse sehari-hari:
1)     Memilih wadah, kantong atau benda yang dapat digunakan beberapa kali atau berulang-ulang. Misalnya, pergunakan serbet dari kain dari pada menggunakan tissu, menggunakan baterai yang dapat diisi kembali.
2)     Menggunakan kembali wadah atau kemasan yang telah kosong untuk fungsi yang sama atau fungsi lainnya. Misalnya botol bekas minuman digunakan kembali menjadi tempat minyak goreng.
3)     Menggunakan alat-alat penyimpan elektronik yang dapat dihapus dan ditulis kembali.
4)     Menggunakan sisi kertas yang masih kosong untuk menulis.
5)     Menggunakan email ( surat elektronik ) untuk berkirim surat.
6)     Menjual atau memberikan sampah yang terpilah kepada pihak yang memerlukan
7)     Manfaatkan barang bekas dengan super kreatif. Kita bisa memanfaatkan sumpit untuk menjadi sebuah barang yang baru. Sumpit yang telah di hias pangkalnya dengan beberapa hiasan yang menarik bisa dijadikan tuding (untuk mengaji) ujungnya yang tidak terlalu runcing, tentu tidak membahayakan anak-anak. Sumpit juga bisa digunakan untuk gagang kipas.
8)     Menggunakan wadah sabun lulur sebagai wadah menyimpan paper clip atau peniti serta jarum pentul.
9)     Botol susu dalam kemasan kita bisa digunakan untuk menyimpan tusuk gigi atau cotton bud.
10)  Dengan membawa air minum sendiri dari rumah, kita juga telah menerapkan “Reuse”.
11)   Memanfaatkan buku tulis lama, jika masih ada lembaran yang kosong, bisa dipergunakan untuk coret-coret.
12)   Baju dan mainan lama yang masih layak pakai bisa disumbangkan.
13)   Buku-buku cerita lama dikumpulkan, lalu membuat perpustakaan mini di rumah.
14)   Membuat kliping dari koran atau tabloid lama, misalkan kliping masakan, kliping cerita anak, dan sebagainya.

c.  Recycle ( mendaur ulang )
Mendaur ulang artinya membuat barang baru dari barang lama. Biasanya mendaur ulang dilakukan oleh pusat pengelolaan sampah atau pusat daur ulang sampah. Meskipun begitu, kita bisa ikut membantu. Caranya memisahkan sampah. Masukkan sampah organik dan anorganik ke dalam wadah atau kantong sampah yang berbeda. Sampah organik itu contohnya sisa makanan, kalau sampah anorganik contohnya kaleng, kertas, yang memudahkan tukang sampah untuk membawanya ke tempat daur ulang sampah. Jadi, sampah yang masih bisa di daur ulang tidak menumpuk di Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
Contoh kegiatan recycle sehari-hari:
1)     Memilih produk dan kemasan yang dapat didaur ulang dan mudah terurai.
2)     Mengolah sampah kertas menjadi kertas atau karton kembali.
3)     Melakukan pengolahan sampah organik menjadi kompos.
4)     Melakukan pengolahan sampah non organik menjadi barang yang bermanfaat.
5)     Bahan organik dibuat kompos untuk pupuk tanaman.
6)     Mengolah sampah plastik menjadi tas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar