Terhadap permasalahan sampah,
Pemerintah telah melakukan berbagai upaya untuk mengatasinya. Salah satunya
dengan dikeluarknannya sebuah kebijakan nasional pembangunan di bidang
persampahan yang diwujudkan dalam sebuah produk hukum berupa Permen PU No. 21/PRT/M/2006.
Ada beberapa tujuan yang hendak dicapai dari kebijakan ini. Salah satu dari
tujuan kebijakan ini adalah Pengurangan Volume Sampah Melalui Program 3R
Sebesar 20% Pada Tahun 2010.
1.
Pengertian 3R
3R
merupakan prinsip utama dalam pengelolaan sampah berwawasan lingkungan ( environmental friendly ). 3R
yaitu Reduce,Reuse,dan Recycle atau dikenal 3M ( mengurangi, memakai kembali, dan mendaur ulang ). Program
ini mulai dilakukan tahun 2007-2008.
Program 3R sebenarnya sangat sederhana,
program ini dapat dilakukan oleh siapa saja, di mana saja, dan kapan saja,
serta tidak membutuhkan biaya yang besar. Namun, dari 3R yang sangat sederhana
ini dapat memberikan dampak yang signifikan bagi penanganan sampah yang sering
menjadi permasalahan di sekitar kita.
a.
Reduce (
mengurangi )
Mari
kita kurangi sampah dengan mengurangi pemakaian barang atau benda yang tidak
terlalu kita butuhkan.
Contoh kegiatan reduce sehari-hari:
1) Memilih produk dengan kemasan yang dapat didaur ulang.
2) Hindari memakai dan membeli produk yang menghasilkan
sampah dalam jumlah besar.
3) Menggunakan produk yang dapat diisi ulang ( refill ). Misalnya
alat tulis yang bisa diisi ulang kembali.
4) Memaksimumkan
penggunaan alat-alat penyimpan elektronik yang dapat dihapus dan ditulis
kembali.
5) Mengurangi penggunaan bahan sekali pakai.
6) Menggunakan kedua sisi kertas untuk penulisan dan fotokopi.
7) Menghindari membeli dan memakai barang-barang yang kurang diperlukan.
8)
Mengurangi
pemakaian kantong plastik. Biasanya kantong plastik dipakai sekali lalu
dibuang. Padahal, plastik adalah sampah yang perlu ratusan tahun (200-300
tahun) untuk terurai kembali. Karena itu, pakailah tas kain yang awet dan bisa
dipakai berulang-ulang
9)
Mengurangi
membeli makanan atau minuman
yang dibungkus. Lebih baik membawa tempat atau wadah
sendiri untuk mengemasnya.
b.
Reuse (
menggunakan kembali )
Contoh kegiatan reuse
sehari-hari:
1) Memilih wadah, kantong atau benda yang dapat digunakan
beberapa kali atau berulang-ulang. Misalnya, pergunakan serbet dari kain dari
pada menggunakan tissu, menggunakan baterai yang dapat diisi kembali.
2) Menggunakan kembali wadah atau kemasan yang telah kosong
untuk fungsi yang sama atau fungsi lainnya. Misalnya botol bekas minuman
digunakan kembali menjadi tempat minyak goreng.
3) Menggunakan alat-alat penyimpan elektronik yang dapat
dihapus dan ditulis kembali.
4) Menggunakan sisi kertas yang masih kosong untuk menulis.
5) Menggunakan email
( surat elektronik ) untuk berkirim surat.
6) Menjual atau memberikan sampah yang terpilah kepada
pihak yang memerlukan
7)
Manfaatkan barang bekas dengan super
kreatif. Kita bisa memanfaatkan sumpit untuk menjadi sebuah barang yang baru.
Sumpit yang telah di hias pangkalnya dengan beberapa hiasan yang menarik bisa
dijadikan tuding (untuk mengaji) ujungnya yang tidak terlalu runcing, tentu
tidak membahayakan anak-anak. Sumpit juga bisa digunakan untuk gagang kipas.
8)
Menggunakan wadah
sabun lulur sebagai wadah menyimpan paper clip atau peniti serta jarum pentul.
9)
Botol susu dalam kemasan kita bisa
digunakan untuk menyimpan tusuk gigi atau cotton bud.
10) Dengan
membawa air minum sendiri dari rumah, kita juga telah menerapkan “Reuse”.
11)
Memanfaatkan buku tulis lama, jika
masih ada lembaran yang kosong, bisa dipergunakan untuk coret-coret.
12)
Baju dan mainan lama yang masih layak
pakai bisa disumbangkan.
13)
Buku-buku cerita lama dikumpulkan, lalu
membuat perpustakaan mini di rumah.
14)
Membuat kliping
dari koran atau tabloid lama, misalkan kliping masakan, kliping cerita anak,
dan sebagainya.
c.
Recycle ( mendaur
ulang )
Mendaur
ulang artinya membuat barang baru dari barang lama. Biasanya mendaur ulang
dilakukan oleh pusat pengelolaan sampah atau pusat daur ulang sampah. Meskipun
begitu, kita bisa ikut membantu. Caranya memisahkan sampah. Masukkan sampah
organik dan anorganik ke dalam wadah atau kantong sampah yang berbeda. Sampah
organik itu contohnya sisa makanan, kalau sampah anorganik contohnya kaleng,
kertas, yang memudahkan tukang sampah untuk membawanya ke tempat daur ulang
sampah. Jadi, sampah yang masih bisa di daur ulang tidak menumpuk di Tempat
Pembuangan Akhir (TPA).
Contoh kegiatan recycle
sehari-hari:
1) Memilih produk dan kemasan yang dapat didaur ulang dan mudah
terurai.
2) Mengolah sampah kertas menjadi kertas atau karton kembali.
3) Melakukan
pengolahan sampah organik menjadi kompos.
4) Melakukan
pengolahan sampah non organik menjadi barang yang bermanfaat.
5) Bahan organik dibuat kompos untuk pupuk tanaman.
6) Mengolah sampah plastik menjadi tas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar